Kunci Jawaban Akurat dan Terpercaya

Isi Struktur Berikut Sesuai Isi Cerpen Pohon Keramat Orientasi Rangkaian Peristiwa Komplikasi Resolusi Halaman 75

Isi struktur berikut sesuai isi cerpen Pohon Keramat, meliputi orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi dan resolusi. Pembahasan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 halaman 75 materi tentang Menyimpulkan Struktur Cerpen. Tepatnya buku paket kurikulum 2013 revisi 2018.

Isi Struktur Berikut Sesuai Isi Cerpen Pohon Keramat Orientasi Rangkaian Peristiwa Komplikasi Resolusi Halaman 75

Pembahasan kali ini merupakan lanjutan tugas Bahasa Indonesia Kelas 9 sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan soal tentang Beri Keterangan Isi Setiap Paragraf Dari Cerpen Pohon Keramat Untuk Mendapatkan Gambaran Alur Cerita di halaman 63 sampai 75. Sudah mengerjakannya kan? Jika belum, silahkan buka link tersebut!

Kegiatan 2: Menyimpulkan Struktur

Isi struktur berikut sesuai isi cerpen “Pohon Keramat”.

Pembahasan Jawaban:

Orientasi

Disebelah barat kampong ada gunung yang tidak begitu besar. Disebut gunung barangkali tidak tepat karena areanya terlalu kecil. Lebih tepatnya disebut bukit. Tapi, penduduk kampung, sejak dulu sampai sekarang, menyebutnya dengan Gunung Beser.

Meski areanya kecil, jangan Tanya siapa saja penduduk yang pernah masuk ke dalam Gunung Beser. Mereka akan bergidik hanya membayangkan keangkerannya. Mereka, dari kakek-nenek sampai anak-anak, hapal cerita keangkeran Gunung Beser.

Rangkaian Peristiwa

Konon, saat pendudukan Belanda, di kampong saya ada seorang maling budiman. Seperti Jaka Sembung dari Cirebon atau Robin Hood dari Inggris. Maling Budiman itu sering merampok harta milik Belanda atau orang-orang kaya yang tidak loyal kepada rakyat yang menderita. Harta hasil jarahan itu secara diam-diam dibagikan kepada rakyat.

Sekali waktu, maling budiman yang selalu menutup wajahnya saat merampok dan menyantuni rakyat itu, ketahuan oleh Belanda. Maling budiman itu ternyata salah seorang penduduk kampong. Dia dikejar oleh pasukan Belanda dan centeng-centeng demang.

Jayasakti, begitu nama si maling budiman itu, lari ke Gunung Beser dan bersembunyi. Bertahun-tahun pasukan Belanda dan centeng-centeng demang mengepung Gunung Beser, tapi Jayasakti tidak pernah menyerah. Pasukan Belanda dengan dipandu centeng-centeng demang pernah melacak Jayasakti ke dalam Gunung, tapi tidak ada seorang pun dari mereka yang selamat. Kata orang-orang pintar, Jayasakti bersemedi dan tubuhnya menjadi pohon harum yang baunya dibawa angina ke sekitar gunung.

Karena cerita yang dipercaya kebenarannya itu, tidak seorangpun berani masuk ke kelebatan Gunung Beser. Mereka menghormati perjuangan yang pernah dilakukan si Maling budiman. Tapi selain itu, konon, mereka takut masuk ke dalam gunung karena dulu ada beberapa orang pencari kayu bakar yang nekat masuk ke dalam tetapi dia bernasib seperti pasukan Belanda dan centeng-centeng demang itu, tidak bisa kembali.

Siapa pun akan berhati-hati bila harus berhubungan dengan Gunung Beser, Para pencari kayu bakar dan penyabit rumput hanya benari sampai ke kaki gunung, sebelum mengambil air dari danau kecil untuk kebutuhan kebun dan sawah, ketua kampung mengadakan syukuran kecil dan meminta ridho dari penguasa Gunung Beser.

Komplikasi

Kekeringan di musin kemarau dan banjir-banjir kecil di musim hujan tidak asing. Tapi, para penduduk tidak menyerah. Alam hars ditaklukkan. Kipas angin dan kulkas menjadi kebutuhan di musim kemarau. Bendungan-bendungan kecil dibangun untuk menanggulangi musim hujan. Tiba-tiba saya merasa bahwa persahabatan dengan alam menghilang dari kamus kampung saya.

Perlawanan terhadap alam itu berakhir ketika tahun yang oleh peneliti disebut El Nino itu tiba. Kekeringan membakar kampung saya. Banyak bangunan dan lahan yang angus. Dan, saat musim hujan tiba banjir besar melanda. Rumah-rumah hanya kelihatan atapnya. Saya sedang duduk diatas rumah ketika bantuan puluhan perahu itu tiba.

Resolusi

Saya hanya bisa mencatat peristiwa-peristiwa seperti itu tanpa mengerti apa yang tekah terjadi. Seperti kebanyakan remaja di kampung saya, saya kebingungan dengan banyak peristiwa. Saya merasa bahwa keinginan saya satu-satunya saat ini adalah bermain gitar dan berteriak sepuas-puasnya.

Baca Juga Pembahasan Jawaban Halaman 76 berikut ini:

1. Bagaimana pendapatmu dengan alur (plot) cerpen “Pohon Keramat”, mudah diikuti atau aliran cerita tersendat-sendat? Mengapa?

2. Cerpen “Pohon Keramat” memberi pelajaran yang serius. Dapatkah kamu menangkap pesan itu?

3. Apa yang dimaksud dengan ucapan tokoh kakek berikut: “Semakin banyak kebutuhan hidup dan semakin banyak orang yang merasa pintar. Akan tetapi, orang-orang pintar itu tidak tahu tentang kebijaksanaan. Mereka tidak sadar bahwa sebagian besar manusia yang ada di dunia ini adalah yang ada di bawah standar kepintaran. Kisah Mbah Jayasakti masih diperlukan untuk melindungi Gunung Beser.”

Jawaban soal diatas, buka disini: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 76

Baca Juga Pembahasan Soal Halaman Lainnya:

Demikian pembahasan kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 9 IX halaman 75 tentang Isi struktur berikut sesuai isi cerpen Pohon Keramat, meliputi orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi dan resolusi pada buku paket kurikulum 2013 revisi 2018. Semoga bermanfaat dan berguna bagi kalian. Kerjakan juga pembahasan soal lainnya. Terimakasih, selamat belajar!