Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 halaman 75 sampai 76 Kegiatan 2 Menyimpulkan Struktur tentang isi struktur berikut sesuai isi cerpen Pohon Keramat, meliputi orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, dan resolusi. Pembahasan soal kali ini terdapat pada buku bahasa Indonesia kelas IX Kurikulum 2013 revisi 2018.
Pada halaman 75 76, BAB 3 “Menyusun Cerita Pendek” buku Bahasa Indonesia Kelas 9 merupakan lanjutan tugas sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan soal tentang beri keterangan isi setiap paragraf dari cerpen Pohon Keramat di halaman 63 sampai 75! Berikut ini pembahasannya!
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 75 76
Kegiatan 2: Menyimpulkan Struktur
Isi struktur berikut sesuai isi cerpen “Pohon Keramat”.
Pembahasan Jawaban:
Orientasi
Disebelah barat kampong ada gunung yang tidak begitu besar. Disebut gunung barangkali tidak tepat karena areanya terlalu kecil. Lebih tepatnya disebut bukit. Tapi, penduduk kampung, sejak dulu sampai sekarang, menyebutnya dengan Gunung Beser.
Meski areanya kecil, jangan Tanya siapa saja penduduk yang pernah masuk ke dalam Gunung Beser. Mereka akan bergidik hanya membayangkan keangkerannya. Mereka, dari kakek-nenek sampai anak-anak, hapal cerita keangkeran Gunung Beser.
Rangkaian Peristiwa
Konon, saat pendudukan Belanda, di kampong saya ada seorang maling budiman. Seperti Jaka Sembung dari Cirebon atau Robin Hood dari Inggris. Maling Budiman itu sering merampok harta milik Belanda atau orang-orang kaya yang tidak loyal kepada rakyat yang menderita. Harta hasil jarahan itu secara diam-diam dibagikan kepada rakyat.
Sekali waktu, maling budiman yang selalu menutup wajahnya saat merampok dan menyantuni rakyat itu, ketahuan oleh Belanda. Maling budiman itu ternyata salah seorang penduduk kampong. Dia dikejar oleh pasukan Belanda dan centeng-centeng demang.
Jayasakti, begitu nama si maling budiman itu, lari ke Gunung Beser dan bersembunyi. Bertahun-tahun pasukan Belanda dan centeng-centeng demang mengepung Gunung Beser, tapi Jayasakti tidak pernah menyerah. Pasukan Belanda dengan dipandu centeng-centeng demang pernah melacak Jayasakti ke dalam Gunung, tapi tidak ada seorang pun dari mereka yang selamat. Kata orang-orang pintar, Jayasakti bersemedi dan tubuhnya menjadi pohon harum yang baunya dibawa angina ke sekitar gunung.
Karena cerita yang dipercaya kebenarannya itu, tidak seorangpun berani masuk ke kelebatan Gunung Beser. Mereka menghormati perjuangan yang pernah dilakukan si Maling budiman. Tapi selain itu, konon, mereka takut masuk ke dalam gunung karena dulu ada beberapa orang pencari kayu bakar yang nekat masuk ke dalam tetapi dia bernasib seperti pasukan Belanda dan centeng-centeng demang itu, tidak bisa kembali.
Siapa pun akan berhati-hati bila harus berhubungan dengan Gunung Beser, Para pencari kayu bakar dan penyabit rumput hanya benari sampai ke kaki gunung, sebelum mengambil air dari danau kecil untuk kebutuhan kebun dan sawah, ketua kampung mengadakan syukuran kecil dan meminta ridho dari penguasa Gunung Beser.
Komplikasi
Kekeringan di musin kemarau dan banjir-banjir kecil di musim hujan tidak asing. Tapi, para penduduk tidak menyerah. Alam hars ditaklukkan. Kipas angin dan kulkas menjadi kebutuhan di musim kemarau. Bendungan-bendungan kecil dibangun untuk menanggulangi musim hujan. Tiba-tiba saya merasa bahwa persahabatan dengan alam menghilang dari kamus kampung saya.
Perlawanan terhadap alam itu berakhir ketika tahun yang oleh peneliti disebut El Nino itu tiba. Kekeringan membakar kampung saya. Banyak bangunan dan lahan yang angus. Dan, saat musim hujan tiba banjir besar melanda. Rumah-rumah hanya kelihatan atapnya. Saya sedang duduk diatas rumah ketika bantuan puluhan perahu itu tiba.
Resolusi
Saya hanya bisa mencatat peristiwa-peristiwa seperti itu tanpa mengerti apa yang tekah terjadi. Seperti kebanyakan remaja di kampung saya, saya kebingungan dengan banyak peristiwa. Saya merasa bahwa keinginan saya satu-satunya saat ini adalah bermain gitar dan berteriak sepuas-puasnya.
Baca Juga Pembahasan Jawaban Halaman 76 berikut ini:
1. Bagaimana pendapatmu dengan alur (plot) cerpen “Pohon Keramat”, mudah diikuti atau aliran cerita tersendat-sendat? Mengapa?
2. Cerpen “Pohon Keramat” memberi pelajaran yang serius. Dapatkah kamu menangkap pesan itu?
3. Apa yang dimaksud dengan ucapan tokoh kakek berikut: “Semakin banyak kebutuhan hidup dan semakin banyak orang yang merasa pintar. Akan tetapi, orang-orang pintar itu tidak tahu tentang kebijaksanaan. Mereka tidak sadar bahwa sebagian besar manusia yang ada di dunia ini adalah yang ada di bawah standar kepintaran. Kisah Mbah Jayasakti masih diperlukan untuk melindungi Gunung Beser.”
Jawaban soal diatas, buka disini: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 76
Baca Juga Pembahasan Soal Halaman Lainnya:
- Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 77
- Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 78
- Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 82
Demikian kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 SMP halaman 75 76 Kegiatan 2 Menyimpulkan Struktur tentang isi struktur berikut sesuai isi cerpen Pohon Keramat, meliputi orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, dan resolusi pada buku Kurikulum 2013 revisi 2018. Semoga dapat membantu dan menambah semangat belajar siswa. Terimakasih!