Kunci Jawaban Akurat dan Terpercaya

Jawaban Bab 5 Bahasa Indonesia Halaman 122 123 Kelas 10 Kurikulum Merdeka Setelah Menyimak Teks Biografi Tersebut

Kunci jawaban Bab 5 Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 122 123 kurikulum merdeka Setelah menyimak teks biografi tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. Tepatnya pada materi Memetik Keteladanan Dadi Biografi Pahlawan pada buku semester 2.

Pembahasan kali ini merupakan lanjutan dari tugas sebelumnya dimana kalian telah mengerjakan soal Apa Saja yang Diceritakan dalam Biografi I Gusti Ngurah Rai secara lengkap.

Biografi Ki Hadjar Dewantara:
Bapak Pendidikan Indonesia

Kunci jawaban Bab 5 Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 122 123 kurikulum merdeka Setelah menyimak teks biografi tersebut

Nama Ki Hadjar Dewantara bukanlah nama pemberian orang tuanya sejak lahir. Nama aslinya ialah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang lahir di Yogyakarta, tanggal 2 Mei 1889. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga keraton Yogyakarta. Saat berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, barulah berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak itu, Ki Hadjar Dewantara tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan agar dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya. Ki Hadjar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) dan melanjutkan sekolahnya ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera). Lantaran sakit, sekolahnya tersebut tidak dapat ia selesaikan.

Pada masanya, Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai penulis andal. Kemampuan menulisnya terasah ketika ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar, antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya. Selain bekerja sebagai seorang wartawan muda, Ki Hadjar Dewantara juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, Ki Hadjar Dewantara aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Kemudian, bersama Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo nantinya akan dikenal sebagai Tiga Serangkai.

Pada tanggal 25 Desember 1912, mereka mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka. Selain itu, pada bulan November 1913, Ki Hadjar Dewantara membentuk Komite Bumipoetra yang ber tujuan untuk melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda. Salah satunya adalah dengan menerbitkan tulisan berjudul “Als Ik Eens Nederlander Was” (Se andai nya Aku Seorang Belanda) dan “Een voor Allen maar Ook Allen voor Een” (Satu untuk Semua, te tapi Semua untuk Satu Juga). Kedua tulisan tersebut menjadi tulisan terkenal hingga saat ini. Tulisan “Seandainya Aku Seorang Belanda” dimuat dalam surat kabar de Expres milik dr. Douwes Dekker. (Baca teks secara lengkap pada buku)

Setelah menyimak teks biografi tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Ki Hadjar Dewantara tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan dan nama pemberian orang tuanya agar dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya. Jelaskan apa yang dimaksud dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya dalam teks tersebut!

Jawaban :
Yang dimaksud dapat bebas dekat dengan rakyat baik secara fisik maupun hatinya adalah pada zaman dahulu, gelar kebangsawanan bisa menimbulkan jarak dengan rakyat pada umumnya.

Nah, Ki Hajar Dewantara tidak menggunakan gelar kebangsawanan sehingga bisa lebih dekat dengan rakyat tidak hanya secara fisik, tapi juga perasaan.

2. Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai penulis andal. Apa saja bukti-bukti yang menunjukkan beliau sebagai penulis andal dalam teks tersebut?

Jawaban :
Keandalan Ki Hadjar Dewantara dibuktikan dengan sosoknya yang dipercaya sebagai wartawan di sejumlah surat kabar, seperti Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.

Banyak yang menganggap tulisan Ki Hadjar Dewantara sangat komunikatif, tajam, dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.

3. Jelaskan apa pentingnya Perguruan Nasional Taman Siswa yang dibentuk Ki Hadjar Dewantara bagi pribumi?
4. Menurut kalian, apakah hukuman pengasingan yang diberikan Pemerintah Belanda kepada Ki Hadjar Dewantara sudah sesuai dengan kesalahan yang dilakukannya? Jelaskan alasannya!

Jawaban, buka disini : Apa Pentingnya Perguruan Nasional Taman Siswa

Demikian pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 122 123 materi Bab 5 Memetik Keteladanan Dadi Biografi Pahlawan di buku kurikulum merdeka kelas X semester 2. Semoga bermanfaat dan berguna bagi kalian. Terimakasih, selamat belajar!