Bagaimana sifat Putri dalam cerita tersebut pada cerita Asal Mula Telaga Warna? Pembahasan kunci jawaban tema 8 kelas 4 SD MI halaman 4, tepatnya pada materi pembelajaran 1 subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku di buku tematik siswa kurikulum 2013 revisi 2018.
Pembahasan kali ini merupakan lanjutan tugas sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan soal tentang Mengapa Permaisuri Bersedih dan Menangis Cerita Asal Mula Telaga Warna. Sudah mengerjakannya kan? Jika belum, silahkan buka link tersebuut!
Ayo Membaca
Bacalah dalam hati cerita Asal Mula Telaga Warna berikut.
Asal Mula Telaga Warna
Dahulu kala di Jawa Barat, ada Raja dan Permaisuri yang belum dikarunia anak. Padahal, mereka sudah bertahun-tahun menunggu. Akhirnya, Raja memutuskan untuk bertapa di hutan.
Di hutan Raja terus berdoa kepada Yang MahaKuasa. Raja meminta agar segera dikarunia anak. Doa Raja pun terkabul. Permaisuri melahirkan seorang bayi perempuan. Raja dan Permaisuri sangat bahagia. Seluruh rakyat juga bersuka cita menyambut kelahiran Putri Raja.
Raja dan Permaisuri sangat menyayangi putrinya. Mereka juga sangat memanjakannya. Segala keinginan putrinya dituruti. Tak terasa Putri Raja telah tumbuh menjadi gadis yang cantik. Hari itu dia berulang tahun ketujuh belas. Raja mengadakan pesta besarbesaran. Semua rakyat diundang ke pesta. Raja dan Permaisuri telah menyiapkan hadiah istimewa berupa kalung. Kalung terbuat dari untaian permata berwarna-warni. Saat pesta berlangsung, Raja menyerahkan kalung itu.
”Kalung ini hadiah dari kami. Lihat, indah sekali, bukan? Kau pasti menyukainya,” kata Raja. Raja bersiap mengalungkan kalung itu ke leher putrinya. Sungguh di luar dugaan, Putri menolak mengenakan kalung itu. ”Aku tak suka kalung ini, Ayah,” tolak Putri dengan kasar. Raja dan Permaisuri terkejut. Kemudian, Permaisuri berusaha membujuk putrinya dengan lembut. Permaisuri mendekat dan hendak memakaikan kalung itu ke leher putrinya.
”Aku tidak mau! Aku tidak suka kalung itu! Kalung itu jelek!” teriak Putri sambil menepis tangan Permaisuri. Tanpa sengaja, kalung itu terjatuh. Permata-permatanya terceraiberai di lantai. Permaisuri sangat sedih. Permaisuri terduduk dan menangis. Tangisan Permaisuri menyayat hati. Seluruh rakyat yang hadir turut menangis. Mereka sedih melihat tingkah laku Putri yang mereka sayangi.
Tidak disangka, air mata yang tumpah ke lantai berubah menjadi aliran air. Aliran air menghanyutkan permata-permata yang berserakan. Air tersebut mengalir ke luar istana dan membentuk danau. Anehnya, air danau berwarna-warni seperti warna-warna permata kalung Putri. Kini danau itu dikenal dengan nama Telaga Warna.
Disadur dari: Dian K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2014
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan cerita di depan.
5. Bagaimana sifat Putri dalam cerita tersebut?
Jawab: Sifat puteri pada cerita tersebut adalah tidak menghargai pemberian orang lain, tidak sopan, dan kasar. Sifat-sifat tersebut tampak ketika Putri tidak menyukai kalung hadiah dari Raja dan Permaisuri.
Baca Juga Pembahasan Soal Halaman Selanjutnya:
Ayo Berdiskusi
Carilah informasi tentang cerita fiksi dan ciri-cirinya dari berbagai sumber. Lakukan kegiatan ini bersama teman sebangkumu. Diskusikanlah informasi yang kalian peroleh.
Kemudian, tulislah informasi yang kamu peroleh.
Cerita fiksi:
Ciri-ciri cerita fiksi:
Jawaban soal diatas, buka DISINI.
Demikian pembahasan kunci jawaban tema 8 kelas 4 SD MI halaman 4, tepatnya pada materi pembelajaran 1 subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku. Semoga bermanfaat dan berguna bagi kalian. Baca juga pembahasan soal selanjutnya, terimakasih, selamat belajar!